Rabu, 18 April 2012

PUISI YANG KUTULIS KETIKA KKN



HARAPAN KOSONG

OLEH: Imam Apriansyah

Tak ingin terlalu menyanjungkan sebuah harapan, karena kutahu terkadang harapan hanya sebuah lagu omong kosong yang kerap dinyanyikan disetiap pesta kesakitan.
Hamparan debu-debu jalanan yang pernah kupijak, hanya memberi isyarat tentang gersang dan tandusnya sebuah percintaan.
Telah berlalu ratusan kalimat, ditanah-dimana aku dan kamu saling bertegur sapa dan mulai memahami betapa rasa kehilangan itu adalah hal yang teramat berat untuk kita renungkan
Namun perlahan aku mengerti mengapa bening air mata selalu saja senang mengucur deras dilelehan luka
Adalah karena mata kita terlalu lemah menahan beban yang sesungguhnya tak mampu ia tanggung.

Dengarlah sejenak alunan nada-nada angin yang berhembus dibibir hatimu
Desah cuaca, lolongan langit dan sederetan musim yang berlalu dimatamu, kuharap ia kan lekat menjumpai senyum yang begitu sulit kudapat ketika seseorang begitu manja bermukim diwajahmu.
Aku tak tahu seberapa besar kesabaran mampu kutanam dalam diam
Sedangkan langit tak hentinya menjatuhkan tuduhan pada hujan
Malam meratapi kekegelapan
Dan angin berbisik dingin.

Aku ingin sekali ini saja membunuh rasa kehilangan yang tak ingin mengekalkan kebahagiaan pada awan dan ilalang. Sekali saja.

Mingkik, 2 april 2012


TENTANG SEBUAH PERASAAN

OLEH: Imam Apriansyah

Disebuah perjamuan pagi
Antara ranum mentari dan harum angin disisi bukit
Disana adalah sebangun istana berbunga yang harus kau tanami
Senyata putih peri dan bidadari yang selama ini mengganggu lelap tawamu

Barangkali kaulah yang tahu mengapa langit hari ini begitu membiru
Adalah karena garis-garis wajahmu terlanjur lekat dikanvas hatiku
Biarpun kini seseorang tengah asyik mengukir pahatan luka didinding hatimu yang putih
Namun kutahu ia hanya sepenggal cerita, yang masih bisa kau hapus sebagai sebentuk kenangan terperih

Dinda…
Inilah istanaku, istana yang dibangun oleh ribuan kata tentang hangat senyummu.
Mentari tak akan mampu menggelincirkan embun yang begitu betah bertengger dimatamu.
Dan aku tahu esok atau entah kapan kau akan mengerti mengapa bening air mata selalu saja jadi alasan doaku untukkmu. Karena aku disini ingin jadi malam saja yang leluasa menemuimu dirimbun keluh.

Mingkik 12 maret 2012 05:57

Tidak ada komentar:

Posting Komentar